menu

Minggu, 07 Desember 2014

Penetapan Kadar Protein-Cara Titrasi Formol

  1. Pindahkan 10 ml susu atau larutan protein ke dalam erlenmeyer 125 ml dan tambahkan 20 ml aquadest dan 0,4 ml larutan K-oksalat jenuh (K-oksalat : air = 1:3. Perhatian : K-oksalat beracun) dan 1 ml PP 1%. Diamkan selama 2 menit.
  2. Titrasilah larutan contoh dengan larutan NaOH 0,1 N sampai warna merah jambu.
  3. Setelah warna tercapai, tambahkan 2 ml formalin 40% dan titrasilah kembali dengan larutan NaOH sampai warna merah jambu tercapai lagi. Catatlah volume titrasi kedua ini.
  4. Buatlah titrasi blanko yang terdiri dari : 20 ml aquadest + 0,4 ml larutan K-oksalat jenuh + 1 ml indikator PP + 2 ml larutan formalin dan titrasilah dengan NaOH.
  5. Titrasi terkoreksi yaitu titrasi kedua dikurangi titrasi blanko merupakan titrasi formol. Untuk mengetahui % protein, harus dibuat percobaan serupa dengan menggunakan larutan yang telah diketahui kadar prooteinnya (misal dengan cara Kjeldahl)
  6. Untuk susu dapat digunakan faktor 1,83 :
          % protein susu  = 1,83 x ml titrasi formol
          % kasein          = 1,63 x ml titrasi formol
                                 titrasi formol
          % N   =   --------------------  x N.NaOH x 14.008
                                g bahan x 10

Catatan :
Titrasi formol kurang praktis untuk penentuan kadar protein secara absolut, karena tiap jenis protein perlu dicari faktor konversinya. Cara ini lebih sesuai untuk menentukan secara cepat pemecahan protein


Sumber :
"Prosedur Analisa untuk Bahan Makanan dan Pertanian " Slamet Sudarmaji, dkk. Edisi Keempat
Artikel Terkait :

2 komentar:

  1. apakah penentuan protein dengan metode ini hanya untuk sampel yang mudah larut?
    terima kasih

    BalasHapus
  2. Prosedur ini memang hanya khusus untuk pengukuran protein yg terlarut dalam suatu sampel.

    BalasHapus