menu

Jumat, 26 Desember 2014

Polifenol




Komponen polifenol mempunyai peranan yang sangat penting dalam memberikan manfaat antioksidan pada buah-buahan dan sayuran tertentu. Secara umum, polifenol terbagi atas dua bagian besar, yaitu flavonoid dan asam fenolat.

1.      Flavonoid
Flavonoid merupakan golongan terbesar dari senyawa polifenol. Flavonoid sangat efektif untuk digunakan sebagai antioksidan. Senyawa flavonoid dapat mencegah penyakit kardiovaskuler dengan cara
menurunkan laju oksidasi lemak. Senyawa isoflavon (genistein dan daidzein) pada kacang kedelai bermanfaat dalam mencegah oksidasi partikel lipid dan menurunkan resiko terjadinya  aterosklerosis.
            Beberapa penelitian juga menyatakan bahwa flavonoid dapat menurunkan hiperlipidemia pada manusia. Pada kasus penyakit jantung, penghambatan oksidasi LDL oleh flavonoid dapat mencegah pembentukan sel-sel busa dan kerusakan lipid.
Flavonoid juga terdiri atas beberapa macam, delapan diantaranya adalah:

a.       Antosianin                         e.  Naringin
b.      Katekin                             f.  Rutin
c.       Isoflavon                           g.  Kuersetin
d.      Hesperidin                         h.  Tanin



2.      Asam Fenolat
               Asam fenolat (fenolic acid) merupakan komponen kedua terbesar di dalam kelompok polifenol. Asam fenolat mempunyai kemampuan untuk mengurangi oksidasi kolesterol jahat dan melawan sel kanker yang disebabkan oleh komponen nitrosamin akibat mengkonsumsi makanan yang kaya nitrat.
Asam fenolat terdiri atas beberapa macam, yaitu ellagic acid yang banyak terdapat pada strawberry dan raspberry, chlorogenic acid yang banyak terdapat pada blueberries dan tomat, para-coumeric acid yang banyak terdapat pada paprika merah dan paprika hijau, asamferulat yangbanyak terdapat pada nasi merah, tepung gandum, dan oats. Asam ferulat dapat berfungsi sebagai antioksidan dan antikanker. Selain itu, terdapat pula asam fitat yang banyak terdapat pada keluarga kacang-kacangan dan biji-bijian. Kandungan asam fitat ini membuat kacang-kacangan banyak dianjurkan untuk dikonsumsi oleh penderita diabetes, karena asam fitat dapat memperlambat proses pencernaan pati sehingga kandungan gula darah setelah mengkonsumsi makanan yang kaya asam fitat tersebut tidak langsung tinggi. Namun, asam fitat mempunyai kelemahan karena dapat mengikat mineral-mineral bervalensi dua, seperti zat besi, seng, kalsium, magnesium, mangan, tembaga, dan lain-lain. Oleh karena itu, konsumsi bahan pangan kaya asam fitat tidak dianjurkan untuk dikoonsumsi secara berlebihan.
            Selain itu terdapat pula komponen vanillin. Selain memberikan cita rasa khas pada vanila, komponen ini juga dapat berfungsi sebagai antimutagenesis dan antioksidan. Ada pula cinnamic acid yang memberikan cita rasa yang khas pada kayu manis. Komponen ini bersifat anti mikroba. Dan ada pula komponen hydroxycinnamic acid yang banyak terdapat pada blueberries dan blacberries.
            Selain flavonoid dan fenolic acid, terdapat kurkumin dan resveratrol. Kurkumin banyak terdapat pada keluarga kunyit-kunyitan, sedangkan resveratrol banyak terdapat pada buah anggur.
            Selain menghambat produksi ET-1, sebuah publikasi yang dikeluarkan oleh Northeastern Ohio Universities College of Medicine menunjukkan bahwa resveratrol pada anggur juga sangat bermanfaat untuk menghambat angiotensin II. Angiotensin II dapat mengakibatkan efek negatif pada jantung karena mensekresi kolagen sehingga dapat mereduksi kemampuan jantung memompa darah.
            Sebuah publikasi pada Journal of Agricultural of Food Chemistry April 2006 menunjukkan bahwa resveratrol pada anggur dapat meningkatkan aliran darah pada otak hingga 30% sehingga dapat mereduksi resiko penyakit stroke. Resveratrol juga bermanfaat untuk mencegah penyakit kanker. Publikasi oleh The Journal of Applied Toxicology pada Juli 2003 menunjukkan bahwa resveratrol dapat menghambat benzoprene, yaitu senyawa yang dapat menyebabkan kanker. Resveratrol bekerja dengan menghambat reseptor the aryl hydrocarbon receptor (AhR) yang terdapat pada sel. Publikasi yang dikeluarkan oleh Life Science pada Agustusw 2003 juga menunjukkan bahwa resveratrol dapat menghambat pertumbuhan sel tumor.


Sumber :
  • Made Astawan, Andreas Leomitro Kasih, 2008,  "Khasiat Warna-Warni Makanan", PT.  Gramedia Pustaka Utama.
Artikel Terkait :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar